Dalam hiruk pikuk perjalanan,
tak ada yang lebih membantu dibanding seorang kawan. Setidaknya untuk tidur
bergantian, agar selalu terjaga barang bawaan. Ah, entahlah apa yang sebenarnya
kini kutuliskan. Mungkin sekedar sebuah catatan, dalam perjalanan menuju
perantauan. Dari tanah yang sudah sejak lama kuinginkan, merekam jejak kaki
yang kutorehkan. Dari sebuah provinsi
yang juga kerajaan. Karena meski Semarang dan Yogyakarta tidaklah berjauhan,
namun kesempatan belum dihadirkan.
Mata pun seakan sulit terpejam. Ketika
jendela menampilkan lukisan alam. Bahkan kehidupan orang-orang yang seolah
bergumam. Namun hei! Lihatlah kawanku yang kini telah memejam.
Kembali saja kuliskan kata-kata,
untuk sebuah cerita. Cerita kesenangan hati akan nikmat yang tiada tara. Kesehatan
dan kebebasan yang membuat merasa sungguh merdeka.