Maaf lama tidak update blog, sehingga mungkin saja ada pembaca yang menanti-nanti. Kalau yang ini bukan karena tidak ada ide atau sedang stuck inspirasi. Bahkan rancangan tulisan saya setidaknya hingga kini telah ada 8 tema. Namun yang terjadi pada saya ternyata lebih berbahaya dari itu semua: saya sedang malas menulis! Sehingga mohon dimaklumi jika tulisan berikut lebih merupakan catatan kegiatan saya, itung-itung buat melemaskan jari dan lutut—eh bukan, maksudnya otak. Dan bagi pihak-pihak yang nantinya ikut meramaikan cerita ini, saya mohon maaf juga jika isinya saya-sentris.
Bagi saya sendiri, salah satu
hal yang paling memuakkan di dunia ini adalah ketika rencana menjelma jadi sekedar
wacana. Makanya, ketika rencana telah tersusun 3 hari yang lalu untuk melakukan
pendakian ke Gunung Papandayan, saya pun menjanjikan satu hal: Ikut jika sakit
lutut akibat salah posisi duduk saat makan Ayam Goreng Sambal Mangga ini
baikan. Meski artinya itu saya harus merelakan tidak ikut nonton pameran
mobil-mobil keren di IIMS (maaf ya, soalnya mundur sih rencananya hehe). Dan
ketika hari-H tiba, saya pun bela-belain buat menembus kemacetan dari Jalan
Cisitu untuk menuju ke Jalan Plesiran meskipun badan pegel semua akibat
akumulasi kurang tidur, lutut belum asyik bener, dan kemacetan tak tertahankan
akibat HUT Kota Bandung dipusatkan di Dago. Karena saya pernah mendengar kata
seorang kawan,”Laki-laki itu pakai otak kalau berjanji. Tapi sekalinya
berjanji, berusahalah untuk menepati!”